Beranda | Artikel
Kefakiran dan Kemiskinan
Rabu, 9 Oktober 2024

DAFTAR ISI

  1. Kefakiran dan Kekayaan
  2. Penghibur Hati Bagi Orang Miskin
  3. Keutamaan Orang Miskin yang Sabar
  4. Kiat Bertahan Hidup Di Masa Sulit
  5. Sikap yang Benar Bagi Orang yang Mengalami Kefakiran dan Kemiskinan

Kemiskinan Umat Islam Disebabkan Banyaknya Keturunan

  1. Kebijakan Rasulullah Dalam Menuntaskan Kemiskinan
  2. Syari’at Islam Memberikan Solusi Dalam Mengentaskan Kemiskinan

Para Nabi dan Salafush Shalih Juga Bekerja

  1. Anjuran Mencari Nafkah dan Seorang Da’i Tidak Boleh Bergantung Kepada (Murid)nya
  2. Keutamaan Mencari Nafkah Halal dan Tidak Menjadi Beban Orang Lain
  3. Apakah Para Da’i, Penulis Kitab Menerima Upah Atas Pekerjaannya?
  4. Apakah Diperbolehkan Mengambil Gaji Dari Mengajar Ilmu Agama

Adanya perbedaan rezeki ini juga menyebabkan roda kehidupan berjalan normal. Yang kaya bisa mempekerjakan yang miskin dengan upah, sehingga kebutuhan masing-masing bisa terpenuhi dengan baik. Si kaya membantu si miskin dengan hartanya, sementara si miskin membantu dengan keahliannya.

Jika Allâh Azza wa Jalla menguji seorang hamba dengan kemiskinan maka sabar merupakan ibadah termulianya. Barangsiapa sempit rezekinya dan kehidupannya susah, maka janganlah ia berkecil hati, karena kehidupan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mayoritas para Shahabat yang mulia juga pas-pasan bahkan dalam kekurangan. Perhiasan dunia yang akan sirna ini tidak pantas untuk disedihkan tatkala luput.

Agar jiwa menjadi tenteram dan menyadari betapa besar karunia Allâh Azza wa Jalla kepadanya sehingga bisa bersyukur kepada Allâh Azza wa Jalla , maka dengarkanlah pengarahan dari Nabi kita yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِي الْمَالِ وَالْخَلْقِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ مِمَّنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ

Jika salah seorang dari kalian melihat orang yang lebih unggul dalam harta dan tubuh maka hendaknya ia melihat kepada orang yang di bawahnya, yakni orang yang ia ungguli [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]

Dalam riwayat Imam Muslim ada tambahan:

فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ

Maka hal itu lebih layak menjadikan kalian agar tidak meremehkan karunia Allâh Azza wa Jalla kepada kalian.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/122898-kefakiran-dan-kemiskinan.html